Kamis, Juli 17, 2025

Jejak Karbon dari Serangan Israel di Gaza Lebihi 100 Negara

Wajib Dibaca

Riaureport.com, GAZA – Jejak karbon dari perang Israel di Gaza akan melebihi emisi sekitar 100 negara, menurut penelitian terbaru.

  1. Jejak Karbon Serangan Israel di Gaza
    The Guardian melaporkan studi yang diterbitkan Social Science Research Network pada Jumat (30/5/2025). Biaya iklim dari penghancuran Palestina oleh Israel, pembersihan puing-puing, dan pembangunan kembali wilayah tersebut dapat melebihi 31 juta ton setara karbon dioksida.

Jumlah tersebut lebih besar dari emisi tahunan 2023 di banyak negara, termasuk Kosta Rika, Afghanistan, dan Zimbabwe.

Melansir Middle East Eye, Sabtu (31/5/2025), studi tersebut menemukan, roket dan bahan bakar bunker Hamas menghasilkan 0,2 persen dari emisi tersebut. Sementara pasokan dan penggunaan senjata, tank, dan persenjataan lainnya oleh Israel menghasilkan 50 persen.

Ditemukan dampak keseluruhan perang Israel di Gaza dan Lebanon, serta konfrontasi militernya baru-baru ini dengan Yaman dan Iran, setara dengan menjalankan 84 pembangkit listrik tenaga gas selama setahun.

Ini adalah studi ketiga yang meneliti dampak iklim dari pengeboman Israel di Gaza.

“Laporan ini adalah pengingat yang mengejutkan dan menyadarkan tentang dampak ekologis dan lingkungan dari kampanye genosida Israel di planet ini dan rakyatnya yang terkepung,” kata analis kebijakan untuk jaringan kebijakan Palestina Al-Shabaka, Zena Agha, kepada The Guardian.

“Namun, ini juga perang AS, Inggris, dan Uni Eropa, yang semuanya telah menyediakan sumber daya militer yang tampaknya tak terbatas untuk memungkinkan Israel menghancurkan tempat yang paling padat penduduknya di planet ini,” katanya.

Penelitian tersebut menemukan 30 persen emisi gas rumah kaca sejak perang dimulai berasal dari AS yang mengirimkan 50 ribu ton senjata dan perlengkapan ke Israel.

Sebanyak 20 persen lainnya dikaitkan dengan pengintaian pesawat Israel dan kampanye pemboman, serta bahan bakar dari tank dan kendaraan militer lainnya.

Sekitar 7 persen emisi dari konflik tersebut berasal dari generator yang boros bahan bakar diesel di Gaza. Generator itu menjadi andalan warga Palestina karena blokade Israel dan penghancuran panel surya serta satu-satunya pembangkit listrik di daerah kantong itu.

Sebelum perang, energi surya menghasilkan seperempat listrik di Gaza. Ini menjadi salah satu kepadatan panel surya atap tertinggi di dunia. Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur surya tersebut.

Biaya paling signifikan bagi iklim akan berasal dari rekonstruksi Gaza.

Membangun kembali 436 ribu apartemen, bersama dengan ratusan sekolah, masjid, klinik, dan bangunan lainnya – selain jalan sepanjang 5 km – akan menghasilkan 29,4 juta ton karbon dioksida setara.

  1. Biaya Iklim Lebih Besar dari Perkiraan
    Penelitian tersebut menggunakan data sumber terbuka, laporan media, serta data dari kelompok bantuan dan badan PBB.

Biaya iklim yang sesungguhnya dari perang Israel kemungkinan jauh lebih tinggi daripada perkiraan. Hal ini lantaran blokade media Israel menutupi sepenuhnya kerusakan lingkungan di daerah kantong itu.

“Konflik di Gaza ini menunjukkan angkanya substansial, lebih besar daripada seluruh emisi gas rumah kaca di banyak negara, dan harus disertakan untuk target perubahan iklim dan mitigasi yang akurat,” kata Frederick Otu-Larbi, salah satu penulis laporan dan dosen di Universitas Energi dan Sumber Daya Alam di Ghana.

Saat ini, tidak ada kewajiban bagi negara untuk melaporkan emisi militer ke badan iklim PBB.

PBB tahun lalu mengatakan bahwa perang Israel telah menciptakan krisis lingkungan yang menghancurkan di Gaza, menghancurkan sistem sanitasi, meninggalkan berton-ton puing dari alat peledak, dan menyebabkan polusi besar.

Ditemukan sistem air, sanitasi, dan kebersihan di Gaza hampir seluruhnya tidak berfungsi, dengan lima pabrik pengolahan air limbah di jalur itu ditutup.

Perang Israel memperburuk lingkungan yang sudah memburuk di Gaza. Lebih dari 92 persen air dianggap tidak layak untuk dikonsumsi manusia pada 2020.

Sumber : Okezone

- Iklan -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Iklan -spot_img
Berita Terbaru

Dokter Bedah AS Ungkap Horor di Ruang Operasi dan Kekejaman Zionis Israel

Riaureport.com, WASHINGTON - Mark Perlmutter, seorang ahli bedah Amerika yang pernah bekerja di dua rumah sakit di Gaza menceritakan...
- Iklan -spot_img

Artikel Lainnya

- Iklan -spot_img