Riaureport.com, Jakarta— Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Sugiono, menyatakan keprihatinan atas jalur distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hingga kini masih terbatas. Dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral dengan Menlu Belarus Maxim Ryzhenkov di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (5/8/2025), Sugiono berharap agar bantuan kemanusiaan Indonesia dapat dikirimkan melalui jalur darat, bukan lewat udara.
“Semoga tidak di-airdrop. Kami berharap jalur bantuan kemanusiaan segera dibuka. Kami paham airdrop risikonya besar,” kata Sugiono.
Ia menilai, pengiriman bantuan melalui udara sangat berisiko dan berpotensi membahayakan warga sipil Palestina yang tengah mengalami krisis akut akibat blokade dan agresi militer Israel. Menurutnya, metode airdrop menyimpan banyak tantangan teknis dan rentan menimbulkan korban tambahan di lapangan.
“Terlebih banyak masalah-masalah teknis yang harus diurus. Yang jadi korban adalah anak-anak dan bayi-bayi. Apalagi, gambar-gambar yang beredar di mana-mana itu adalah sesuatu yang pasti mengusik siapapun yang masih punya rasa kemanusiaan,” ucap Menlu Sugiono dengan nada prihatin.
Pernyataan tegas ini menyusul rencana pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Gaza, termasuk 10.000 ton beras yang kini tengah dalam tahap persiapan. Bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas dan aksi nyata Indonesia dalam merespons krisis kemanusiaan yang memburuk di wilayah Palestina.
Dalam orasinya pada Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu (3/8), Sugiono menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina merupakan amanat konstitusi dan komitmen kebangsaan, selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto sejak pelantikannya pada Oktober 2024 lalu.
Hingga kini, Indonesia tercatat telah menyalurkan lebih dari 4.400 ton logistik serta ratusan miliar rupiah dalam bentuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sementara itu, sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Yordania, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Kanada telah melakukan airdrop bantuan ke wilayah Gaza sejak pekan lalu. Namun, Indonesia memilih untuk tetap mendorong dibukanya akses darat yang dinilai lebih aman dan terorganisir.
Menlu Sugiono menyerukan agar Israel menghentikan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan membuka akses kemanusiaan seluas-luasnya.
“Kita tidak boleh diam ketika kemanusiaan diinjak-injak. Ini bukan hanya soal politik, ini soal nurani,” pungkasnya.
Sumber : Antara News, UN



